Satuan Acara Penyuluhan Insfeksi Saluran Pernafasan Akut

Masalah                    :Kurangnya informasi mengenai penyakit ISPA pada keluarga
                                          Bp. R
Pokok bahasan         : Penyuluhan Tentang Ispa
Sub Pokok Bahasan : Pencegahan ISPA pada anak di Keluarga Bp. R
Sasaran                         : Keluarga Bp. R
Waktu                    : 35 Menit
Pertemuan ke         : 1
Tanggal                 : 5 November 2013
Tempat                 : (Isi dengan alamat yang di lakukan penyluhan)

I. Tujuan Instruksional Umum
Di harapkan di keluarga Bp. R mengerti dan memahami tentang penyakit ISPA
satuan-acara-penyuluhan-infeksi-pernafasan-akut-kakaners

II. Tujuan Instruksional Khusus
 Setelah diberikan penjelasan selama 15 menit diharapkan sasaran dapat :
1. Menjelaskan pengertian ISPA dengan benar
2. Mengetahui penyebab dari ISPA pada anak
3. Mengetahui tanda dan gejala penyakit ISPA pada anak
4. Mengetahui cara penularan penyakit ISPA pada anak
5. Mengetahui cara pencegahan penyakit ISPA pada anak
6. Mengetahui dampak/bahaya penyakit ISPA pada anak

III. Pokok Materi 
1. Pengertian ISPA pada anak
2. Penyebab ISPA pada anak
3. Tanda dan gejala ISPA pada anak
4. Cara penularan ISPA pada anak
5. Cara pencegahan ISPA pada anak
6. Dampak ISPA pada anak
7. Cara perawatan dan pengobatan ISPA pada anak

IV. Kegiatan Belajar Mengajar
Metode : Ceramah, diskusi ,Tanya Jawab
Langkah – langkah kegiatan :


No
Pembukaan
Waktu
Kegiatan petugas Penyuluhan
Kegiatan Sasaran Didik
1
Pembukaan
5 Menit
Ø    Memberikan Salam
Ø    Memperkenalkan Diri
Ø    Menjelaskan Maksud dan Tujuan
Ø    Memberikan Pretest/Pendahuluan
Ø   Menjawab salam
Ø   Memperhatikan dan Menyimak
Ø   Menjawab Pertanyaan
2
Isi
15 Menit
Ø    Menjelaskan pengertian ISPA pada anak
Ø   Menjelaskan penyebab ISPA pada anak
Ø   Menjelaskan tanda dan gejala ISPA pada anak
Ø   Menjelaskan cara penularan penyakit ISPA pada anak
Ø   Menjelaskan cara mencegah penyakit ISPA pada anak
Ø   Menjelaskan dampak ISPA pada anak
Ø   Menjelaskan cara perawatan dean pengobatan ISPA pada anak
Ø   Memperhatikan dan mendengar dengan seksama
3
Evaluasi
10 Menit
Ø   Melakukan Tanya Jawab
Ø   Menanyakan Kembali
1.      Pengertian ISPA pada anak
2.      Penyebab ISPA pada anak
3.      Tanda dan gejala ISPA pada anak
4.      Cara penularan ISPA pada anak
5.      Cara pencegahan ISPA pada anak
6.      Dampak ISPA pada anak
7.      Cara perawatan dan pengobatan ISPA pada anak


Ø  Partisifasi Aktif
4
Penutup
5 Menit
Ø   Meminta dan memperbaiki kesan dan pesan
Ø   Kontrak pertemuan berikutnya
Ø   Memberi Kesan dan Pesan
Ø   Menjawab Salam



Lampiran Materi dan Media

ISPA PADA ANAK



1. DEFINISI ISPA
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) adalah suatu penyakit yang terbanyak diderita oleh anak- anak, baik dinegara berkembang maupun dinegara maju dan sudah mampu dan banyak  dari mereka perlu masuk rumah sakit karena penyakitnya cukup gawat
ISPA adalah penyakit infeksi akut yang melibatkan organ saluran pernapasan, hidung, sinus, faring, atau laring trakea, bronchi dan alveoli Kemungkinan yang terjadi adalah dikarenakan infeksi saluran pernafasan, yang dapat berakibat buruk bagi kesehatan pernafasan mereka, tidak hanya pada masa tumbuh kembang namun juga dapat berpengaruh hingga dewasa, karena penyakit-penyakit saluran pernapasan pada bayi dan anak-anak mempunyai kemungkinan menyebabkan kecacatan pada masa dewasa dikarenakan virus masuk ke paru dan merusak organ disana dan susah untuk di sembuhkan.
Kesehatan respiratorika ini akan menuntun mereka pada perkembangan yang optimal bersama-sama dengan system imun bayi dan anak-anak. Rentannya anak adalah karena kekebalan tubuhnya belum begitu sempurna layaknya orang dewasa, terlebih lagi pada anak yang memiliki riwayat ISPA pada keluarganya.
ISPA adalah infeksi akut yang menyerang saluran pernapasan yaitu organ tubuh yang di mulai dari hidung ke alveoli beserta adneksa (Romelan, 2006). Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan salah satu penyebab kematian tersering pada anak di negara berkembang. Pada akhir tahun 2000, ISPA mencapai enam kasus di antara 1000 bayi dan balita. Tahun 2003 kasus kesakitan balita akibat ISPA sebanyak lima dari 1000 balita (Oktaviani, 2009). Setiap anak balita diperkirakan mengalami 3-6 episode ISPA setiap tahunnya dan proporsi kematian yang disebabkan ISPA mencakup 20-30% (Suhandayani, 2007).
ISPA masih merupakan masalah kesehatan yang penting bagi bayi dan anak. Fakta yang ditemukan tentang penyakit ISPA pada anak adalah:

1) Menyebabkan kematian bayi dan balita yang cukup tinggi yaitu kira-kira 1 dari 4 kematian yang terjadi.
2) 40 % - 60 % dari kunjungan di Puskesmas adalah oleh penyakit ISPA.
3) Dari seluruh kematian yang disebabkan oleh ISPA mencakup 20 - 30 %.
4) Kematian yang terbesar umumnya adalah karena pneumonia dan pada bayi berumur kurang dari 2 bulan.

2. KLASIFIKASI PENYAKIT ISPA
ISPA secara kelompok besar dapat di klasifikasikan menjadi :

  1. Pneumonia berat, secara klinis ditandai oleh batuk pilek, demam, dan sesak napas berat.
  2. Pneumonia ringan ditandai oleh batuk pilek, demam, dan sesak napas.
  3. Bukan pneumonia, secara klinis ditandai oleh batuk dan atau pilek bisa disertai demam, tanpa sesak napas/napas cepat.

Pneumonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli). Tanda-tanda dan gejala pneumonia adalah batuk yang di sertai kesukaran bernafas seperti sesak nafas cepat dan atau tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam.
Penyakit batuk pilek seperti rinitis, faringitis, tonsilitis dan penyakit jalan napas bagian atas lainnya digolongkan sebagai bukan pneumonia. Etiologi dai sebagian besar penyakit jalan napas bagian atas ini ialah virus dan tidak dibutuhkan terapi antibiotik. Faringitis oleh kuman streptococcus jarang ditemukan pada balita. Bila ditemukan harus diobati dengan antibiotik penisilin, semua radang telinga akut harus mendapat antibiotik.

3. PENYEBAB TIMBULNYA ISPA PADA ANAK
Sebagian besar penyakit jalan napas bagian atas disebabkan oleh virus dan pada umumnya tidak dibutuhkan terapi antibiotik. Penyebab ISPA paling berat disebabkan infeksi Streptococus pneumonia atau Haemophillus influenzae. Banyak kematian yang diakibatkan oleh pneumonia terjadi di rumah, diantaranya setelah mengalami sakit selama beberapa hari. Program pemberantasan ISPA secara khusus telah dimulai sejak tahun 1984, dengan tujuan berupaya untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian khususnya pada bayi dan anak balita yang disebabkan oleh ISPA
Infeksi saluran pernafasan adalah suatu penyakit yang mempunyai angka kejadian yang cukup tinggi. Penyebab dari penyakit ini adalah infeksi agent/ kuman. Disamping itu terdapat beberapa faktor yang turut mempengaruhi yaitu; usia dari bayi/ neonatus, daya tahan tubuh anak tersebut terhadap penyakit serta keadaan cuaca.

Agen infeksi adalah virus atau kuman yang merupakan penyebab dari terjadinya infeksi saluran pernafasan. Ada beberapa jenis kuman yang merupakan penyebab utama yakni golongan A -hemolityc streptococus, staphylococus, haemophylus influenzae,b clamydia trachomatis, mycoplasma dan pneumokokus.
Usia bayi atau neonatus, pada anak yang mendapatkan air susu ibu angka kejadian pada usia dibawah 3 bulan rendah karena mendapatkan imunitas dari air susu ibu.
Ukuran dari lebar penampang dari saluran pernafasan turut berpengaruh didalam derajat keparahan penyakit. Karena dengan lobang yang semakin sempit maka dengan adanya edematosa maka akan tertutup secara keseluruhan dari jalan nafas.

Kondisi klinis secara umum turut berpengaruh dalam proses terjadinya infeksi antara lain malnutrisi, anemia, kelelahan. Keadaan yang terjadi secara langsung mempengaruhi saluran pernafasan yaitu alergi, asthma serta kongesti paru. Infeksi saluran pernafasan biasanya terjadi pada saat terjadi perubahan musim, tetapi juga biasa terjadi pada musim dingin.

4. TANDA –TANDA DAN GEJALA PENYAKIT ISPA
Biasanya tanda-tanda infeksi pernapasan atas di mulai dengan adanya keluhan dan gejala ringan, tapi dapat berangsur – angsur menjadi semakin parah dan bisa menyebabkan kegagalan pernafasan dan bahkan meninggal dunia. Sebaiknya penderita yang masih mengalami gejala ringan segera di tangani karena bila terlambat bisa menyebabkan kematian akibat sulitnya penanganan.
Penyakit ini biasanya dimanifestasikan dalam bentuk adanya demam, adanya obstruksi hidung dengan sekret yang encer sampai dengan membuntu saluran pernafasan, bayi menjadi gelisah dan susah atau bahkan sama sekali tidak mau minum.
tanda dan gejala yang muncul ialah:

  1.  Demam, pada neonatus mungkin jarang terjadi tetapi gejala demam muncul jika anak sudah mencaapai usia 6 bulan sampai dengan 3 tahun. Seringkali demam muncul sebagai tanda pertama terjadinya infeksi. Suhu tubuh bisa mencapai 39,5OC-40,5OC.
  2. Meningismus, adalah tanda meningeal tanpa adanya infeksi pada meningens, biasanya terjadi selama periodik bayi mengalami panas, gejalanya adalah nyeri kepala, kaku dan nyeri pada punggung serta kuduk, terdapatnya tanda kernig dan brudzinski.
  3. Anorexia, biasa terjadi pada semua bayi yang mengalami sakit. Bayi akan menjadi susah minum dan bhkan tidak mau minum.
  4. Vomiting, biasanya muncul dalam periode sesaat tetapi juga bisa selama bayi tersebut mengalami sakit.
  5. Diare (mild transient diare), seringkali terjadi mengiringi infeksi saluran pernafasan akibat infeksi virus.
  6. Abdominal pain, nyeri pada abdomen mungkin disebabkan karena adanya lymphadenitis mesenteric.
  7.  Sumbatan pada jalan nafas/ Nasal, pada saluran nafas yang sempit akan lebih mudah tersumbat oleh karena banyaknya sekret.
  8.  Batuk, merupakan tanda umum dari tejadinya infeksi saluran pernafasan, mungkin tanda ini merupakan tanda akut dari terjadinya infeksi saluran pernafasan.
  9.  Suara nafas, biasa terdapat wheezing, stridor, crackless, dan tidak terdapatnya suara pernafasan.
  10. Tanda – tanda ISPA dapat di lihat dari tanda klinis dan tanda laboratoris

Tanda klinis ISPA :

  1. Pada sistem respiratorik : takipneu, napas tidak teratur (apnea), retraksi dinding torax, cyanosis, suara napas lemah atau hilang, dan wheezing.
  2. Pada sistem cardial : takikardi, bradikardi, hipertensi, dan hipotensi.
  3.  Pada sistem cerebral : gelisah, mudah terangsang, sakit kepala, bingung, dan kejang.
  4.  Pada hal umum : letih dan berkeringat banyak.

Tanda laboratoris ISPA

  1.  Hypoxemia
  2.  Hypercapnia

Tanda pada anak umur 2 bulan – 5 tahun :
  1. Tidak bisa minum
  2.  Kejang
  3.  Kesadaran menurun
  4.  Stridor
  5. Gizi buruk

Tanda bayi umur kurang dari 2 bulan :

  1.  Kejang
  2.  Kesadaran menurun
  3. Stridor 
  4. Wheezing
  5. Demam dan dingin

Bila mendapati penderita ISPA, sebaiknya segera di tangani tenaga medis seperti puskesmas dan dokter. Namun bila belum dapat menghubungi tenaga medis, ada baiknya dirawat sendiri terlebih dahulu.

Belum ada Komentar untuk "Satuan Acara Penyuluhan Insfeksi Saluran Pernafasan Akut"

Posting Komentar

Silahkan berkomentar dengan baik, Salam Perawat Indonesia

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel