ASUHAN KEPERAWATAN POST COLESITISTEKTOMI
Jumat, Juli 14, 2017
Tambah Komentar
I. PENGKAJIAN
A. Pengumpulan Data
1. Identitas
a. Identitas Klien
Nama : Ny. M
Umur : 46 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status Marital : Menikah
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku/ Bangsa : Sunda / Indonesia
Tanggal Masuk RS : 22 Febuari 2006
Tanggal Pengkajian : 14 maret 2006
No. Medrec : 06020835
Diagnosa Medis : Post Colesitistektomi
Alamat : Jl Suryani dalam Rt 07 Rw 07 Bandung kulon warung muncang Tegallega Kota Bandung.
b. Identitas Penanggungjawab
Nama : Tn. D
Umur : 53 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku/ Bangsa : Sunda / Indonesia
Hubungan Dengan Klien : Suami
Alamat : Jl Suryani dalam Rt 07 Rw 07 Bandung kulon warung muncang Tegallega Kota Bandung.
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Klien mengatakan nyeri pada daerah abdomen kanan atas.
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Kurang lebih 10 hari sebelum masuk RS, klien mengeluh nyeri pada uluhati nyeri dirasakan terus menerus dan seperti diremas-remas, kurang lebih 2 hari sebelum masuk RS kemudian mata klien tampak berwarna kuning disertai badan terasa demam, BAK berwarna kecoklatan seperti teh,dan ada darah serta saat BAK terasa perih lalu klien berobat ke dokter umum dan oleh dokter klien lalu dirujuk ke RS Hasan Sadikin. Kemudian pada tanggal maret 2006 klien dilakukan tindakan operasi di RS Hasan Sadikin Bandung.
Pada saat dilakukan pengkajian tanggal 14 maret 2006, klien post operasi hari ke- , klien mengeluh nyeri pada daerah luka operasi. Nyeri dirasakan bertambah bila klien bergerak/ beraktivitas dan pada saat diganti balutan serta pada saat perut klien dipalpasi. Nyeri berkurang bila klien beristirahat dengan posisi tidur terlentang. Nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk dan klien tampak meringis. Nyeri dirasakan pada daerah luka operasi dan nyeri tidak menyebar pada daerah sekitar luka. Skala nyeri 3 dari skala 0-5. Panjang luka operasi ± 15 Cm letak vertikal ditengah abdomen.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Menurut klien dan keluarga, klien belum pernah mengalami sakit yang parah hingga sampai klien di rawat kecual sekarang dan klien menyangkal memiliki penyakit hipertensi, DM, Asma atau penyakit menular seperti Hepatitis atau TBC serta klien menyangkal punya riwayat minum minuman keras dan merokok.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang memiliki penyakit seperti klien. Klien juga mengatakan bahwa dalam keluarganya tidak ada yang memiliki penyakit hipertensi ataupun DM, dan juga dalam keluarganya tidak ada yang yang mempunyai penyakit menular seperti TBC, Hepatitis.
3. Pemeriksaan Fisik
a. Sistem Pernapasan
Bentuk hidung simetris, tidak sianosis, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak terdapt sekret, mukosa hidung lembab dan berwarna merah muda, terdapat bulu hidung, patensi nares kanan kuat, tidak terdapat clubbing finger. Tidak terdapat nyeri tekan sinus. Bentuk dan pergerakan dada simetris, tidak terdapat retraksi interkosta, vertebrate lurus, tidak terdapat massa dan tidak ada nyeri tekan, vokal premitus kanan dan kiri sama getarannya, pengembangan paru saat bernapas simetris, pada perkusi suara paru resonan, suara paru terdengar vesikuler di semua area paru. Respirasi 28 x/ menit.
b. Sistem Kardiovaskuler
Konjungtiva pucat, tidak ada peningkatan JVP, tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada oedema kelopak mata. Pada perkusi terdengar dullness dan apeks berada pada ICS 5 dan basis berada pada ICS 2. Tidak ada iktus kordis. Bunyi jantung S1 dan S2 murni reguler. CRT kurang dari 3 detik, akral teraba hangat. Tekanan darah 90/60 mmHg. Nadi 84 x/ menit.
c. Sistem Pencernaan
Sklera putih, bibir kering, warna bibir merah muda, tidak ada luka pada daerah bibir, bentuk bibir simetris, gigi klien lengkap 32, gigi putih, tidak terdapat caries dan tida terdapat gigi bolong. Abdomen datar lembut, terdapat luka laparatomi kearah horizontal 10 cm dengan keadaan luka masih basah dan terdapat rembesan darah, bising usus 8 x/ menit, tidak ada bruit aorta, suara perkusi area lambung tympani, klien mengatakan mual dan muntah sudah 3 kali. Klien mengeluh terasa nyeri saat perutnya dipalpasi 2 cm pada sekitar luka. Pada kuadran bawah kanan terdapat luka bekas drain. Tidak terdapat pembengkakan dan nyeri tekan pada hepar dan lien.
d. Sistem Endokrin
Tidak terdapat pembesaran kelenjar thyroid dan parathyroid, klien tidak mempunyai riwayat penyakit DM.
e. Sistem Genitourinaria
Klien terpasang dower kateter, genetalia bersih, tidak terdapat pembengkakan dan nyeri tekan pada ginjal, pada saat palpasi daerah vesika urinari tidak kembung.
f. Sistem Integumen
Kulit klien berwarna putih, lembab, turgor kembali cepat (< 3 detik), kulit kepala bersih, rambut berwarna hitam, distribusi merata, kuku pendek dan bersih. Kulit tubuh tidak lengket, klien sudah di seka oleh istrinya.. Klien mengatakan badannya terasa panas, suhu 37,5 0C.
g. Sistem Muskuloskeletal
Ekstrimitas atas
Ekstrimitas kanan dan kiri simetris, tidak terdapat edema, ROM tangan kanan maksimal, pergerakan tangan kiri terkontrol tetapi tidak bebas karena terpasang infus Dextros 5 % 15 gtt/ menit, tidak terdapat nyeri tekan, klien dapat merasakan sensasi tajam, tumpul, panas dan dingin, refleks bisep +/+, reflek trisep +/+, reflek brachiaradialis +/+, kekuatan otot
Ekstrimitas bawah
Ekstrimitas kanan dan kiri simetris, tidak ada edema, ROM maksimal, pergerakan kaki terkontrol, tidak terdapat nyeri tekan, klien dapat merasakan sensasi tajam, tumpul, panas dan dingin, refleks patela +/+, refleks archiless dan refleks babinski tidak dikaji, kekuatan otot :
h. Sistem Persarafan
Kesadaran kompos mentis dengan GCS 15 (E4M6V5). Orientasi terhadap waktu dan tempat baik.
Tes Fungsi Kranial
a) Nervus Olfaktorius
Klien dapat membedakan bau minyak kayu putih dan alkohol
b) Nervus Optikus
Klien dapat membaca papan nama perawat pada jarak 30 cm.
c) Nervus Okulomotorius, Trochlearis, Abdusen
Koordinasi gerak mata simetris, klien dapat melihat ke segala arah
d) Nervus Trigeminus
Klien dapat merasakan usapan kapas pada dahi, pipi dan mandibula sambil matanya ditutup. Teraba kontraksi otot masseter pada saat klien mengunyah.
e) Nervus Fasialis
Klien dapat mengangkat alis secara simetris, dapat tersenyum dengan bibir simetris. Klien dapat membedakan rasa manis, asin dan asam pada saat makan.
f) Nervus Akustikus
Klien dapat mendengar dengan baik, terbukti klien dapat menjawab dengan benar semua pertanyaan yang diajukan perawat tanpa harus di ulang lagi.
g) Nervus Glosofaringeus dan Vagus
Klien dapat menelan namun terasa sedikit nyeri karena terdapat NGT, uvula bergetar saat klien menyebut “ah”.
h) Nervus Assesorius
Klien dapat menggerakkan lehernya. Klien dapat mengangkat bahunya
i) Nervus Hipoglosus
Klien dapat menjulurkan lidahnya secara simetris dan dapat menggerakannya ke atas dan ke bawah, samping kiri dan kanan secara simetris, dan pergerakannya terkontrol
4. Pola Aktivitas Sehari-hari
No
|
Jenis aktivitas
|
Di Rumah
|
Di Rumah Sakit
|
1.
|
Nutrisi
A. Makan
·
Jenis
·
Frekuensi
·
Porsi
·
Keluhan
B. Minum
·
Jenis
·
Jumlah (cc/ hari)
·
Keluhan
|
Nasi, lauk-pauk, sayuran kadang
buah-buahan
3 x / hari
1 porsi penuh
Tidak ada masalah
Air putih, air teh, kopi
7-8 gelas/ hari (1400-1600 cc)
Tidak ada masalah
|
Nasi, lauk-pauk, sayuran kadang buh-buhan
1-2x /hari
Habis ¼ porsi
Air putih
3-4 gelas/hari (600-800 cc)
Tidak ada masalah
|
2.
|
Eliminasi
A. BAK
·
Frekuensi
·
Warna
·
Keluhan
B. BAB
·
Frekuensi
·
Warna
·
Konsistensi
·
Keluhan
|
4-6 x / hari
kuning jernih
Tidak ada masalah
1–
2 x / hari
kuning
lembek
Tidak ada keluhan
|
4-5 x / hari
Kecoklatan
Klien mengatakan setelah operasi belum BAB
|
3.
|
Istirahat Tidur
A. Siang
·
Jam
·
Keluhan
B. Malam
·
Jam
·
Waktu Terjaga
·
Keluhan
|
Jarang tidur siang
-
22.00 - 05.00 WIB
-
Tidak ada masalah
|
Tidak tentu, 2-3 jam
Tidak ada keluhan
21.00 – 04.00 WIB
-
Tidak ada masalah
|
4.
|
Personal Hygiene
A. Mandi
B. Keramas
C. Gosok Gigi
D. Gunnting kuku
|
2 x / hari, mandi guyur pakai sabun
2 x seminggu
3 x / hari dengan pasta gigi
2 minggu 1 kali
|
Sehari 2 x di seka oleh anaknya
Belum pernah
Belum
pernah
Belum
.pernah
|
5.
|
Aktivitas
|
Klien bekerja dan beraktivitas sehari-hari sebagai ibu
rumah tangga
|
Klien dalam tahap mobilisasi dan
klien belum bisa turun dari tempat tidur karena masih nyeri, aktivitas klien
dibantu oleh keluarga
|
5. Data Psikologis
a. Status Emosi
Saat dikaji emosi klien tampak stabil, ekspresi wajah klien sesuai dengan apa yang dibicarakannya
b. Pola Koping
Bila ada masalah, klien akan menceritakan pada istrinya dan berupaya untuk menyelesaikan masalah tersebut.
c. Pola Komunikasi
Klien mampu berkomunikasi secara verbal dan non-verbal dengan baik.
d. Konsep Diri
1) Gambaran Diri
Klien menerima keadaan kondisi fisiknya sekarang, klien mengatakan tidak ada yang istimewa pada anggota tubuhnya dan klien menyenangi semua anggota tubuhnya.
2) Identitas Diri
Klien mengatakan bahwa dirinya adalah seorang suami yang belum mempunyai anak.
3) Peran
Klien sebagai seorang suami bekerja sebagai karyawan swasta dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Namun semenjak sakit klien tidak bekerja lagi sehingga istrinya yang bekerja. Semenjak sakit klien merasa tidak bisa menjalankan peran seutuhnya sebagai kepala rumah tangga.
4) Ideal Diri
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan kembali bekerja seperti waktu masih sehat.
5) Harga Diri
Klien mengatakan tidak merasa malu dengan keadaannya dan keluarganya tetap menyayangi dan menghargai klien.
6. Data Sosial
Pendidikan terakhir klien SMU, klien adalah seorang karyawan swasta dan menyukai pekerjaannya. Hubungan klien dengan keluarga baik terbukti dengan adanya keluarga klien yang menunggunya, hubungan klien dengan tenaga kesehatan baik ditandai klien terlihat kooperatif pada saat dilakukan tindakan, klien mengatakan orang yang paling berpengaruh dalam hidupnya adalah istrinya, klien tampak lemah.
7. Data Spiritual
Klien seorang muslim. Klien selalu berdo’a untuk kesembuhannya, klien yakin bahwa penyakitnya sekarang adalah sebagai cobaan dari Allah SWT..
8. Data Penunjang
a. Laboratorium
Jenis pemeriksaan
|
Hasil
|
Nilai Normal
|
HEMATOLOGI
Sysmex
1.
Hemoglobin
2.
Leukosit
3.
Hematokrit
4.
Trombosit
KIMIA KLINIK
1.
Bilirubin total
2.
Bilirubin direct
3.
SGOT
4.
SGPT
5.
Alkari phospatase
|
11,6
10.400
36
410.000
0,72
0,37
20
18
91
|
12–16 gr / dl
3,8–10,6 ribu
mm3
35 - 47 %
150–440 ribu
mm3
0,2 – 1,3 mg/dl
0,0 – 0,4 mg/dl
14 – 36 u/l
14 – 36 u/l
3i8 – 126 u/l/37˚c
|
b. Therapy
• Fladex forte 3 x 1 / hari
• Ciprofloxacin 500 mg 2 x 1 / hari
B. Analisa Data
No
|
Data
|
Kemungkinan Penyebab & Dampak
|
Masalah
|
1.
|
DS :
–
Klien mengatakan nyeri pada luka post operasi
–
Klien mengatakan nyeri akan dirasakan bertambah bila
klien bergerak/ beraktivitas, dan pada saat diganti balutan dan dipalpasi
–
Klien mengatakan luka seperti diiris-iris
DO :
–
Terdapat luka post operasi hari ke-
–
Skala nyeri 3 (0-5)
–
Klien meringis saat diganti balutan dan dipalpasi
pada daerah abdomen
–
Tanda vital :
TD : 100 / 70 mmHg
N : 95 x / menit S : 36,70C R : 28 x / menit |
Luka
post op anastomosis end to end
¯
Terputusnya kontinuitas
jaringan
¯
Spasme otot visceral abdomen
¯
merangsang
pelepasan substansi bradikinin, histamine, serotonin, dan prostaglandin
¯
Merangsang
nosi reseptor
¯
dihantarkan
oleh serabut saraf delta A dan C dorsal cord
(medulla spinalis)
¯
Substansia
gelatinosa
¯
dihantarkan
ke traktus spinotalamikus
¯
Medulla
oblongata
¯
Thalamus
¯
Cortex
cerebri
¯
Nyeri
dipersepsikan
|
Gangguan rasa nyaman : nyeri
|
2.
|
DS : -
DO :
-
Terdapat luka post anastomosis horizontal ± 10
cm
-
Terdapat luka bekas drain di kuadran kanan bawah
-
Leukosit 27.500/ mm3
-
Hb : 12,3 gr/dl
-
Suhu 37,50C
-
Terpasang dower kateter
|
Terdapat
luka post op anastomosis
¯
Terputusnya
kontinuitas jaringan
¯
Pertahanan tubuh menurun
¯
Port
the entry mikroorganisme
¯
Invasi
bakteri / mikroorganisme kedalam tubuh
¯
infeksi
|
Risiko infeksi
|
3.
|
DS :
-
Istri klien mengatakan klien muntah sudah 3 kali
-
Klien mengatakan suka mual setelah obat masuk melalui
infusan
DO :
-
Klien tampak lemah
-
Terpasang infus Dextros 5 % 15 gtt/ menit
-
Mata tidak cekung
-
Turgor kembali dengan cepat (< 3 detik)
-
Klien sedang dilakukan test feeding 1 sendok/ jam
|
Prosedur
pembedahan e/c peritonitis difuse hari ke-1
¯
Manipulasi
dan kondisi usus yang kurang baik
¯
Belum
siapnya organ cerna bagian dalam menyebabkan pembatasan nutrisi
¯
Merangsang
N.
Vagus
¯
Mual,
muntah
¯
Cairan
dan elektrolit kurang
|
Risiko gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit : kurang dari kebutuhan
|
4.
|
DS :
-
Klien mengatakan selama klien sakit klien tidak
bekerja lagi
-
Klien mengatakan tidak dapat menjalankan seutuhnya
peran sebagai kepala keluarga
DO :
-
Klien menderita peritonitis difuse
-
Klien sejak sakit tidak bekerja lagi
-
Istrinya bekerja sebagai karyawan swasta
|
Klien menderita peritonitis
difuse
¯
Klien sejak sakit tidak bekerja
¯
Klien tidak dapat memenuhi
kewajibannya memberikan nafkah untuk keluarganya
¯
Klien tidak dapat berperan
seutuhnya sebagai kepala keluarga
|
Belum ada Komentar untuk "ASUHAN KEPERAWATAN POST COLESITISTEKTOMI"
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dengan baik, Salam Perawat Indonesia