Cara Pemeriksaan Neurologis Pada Bayi


JENIS PEMERIKSAAN
NILAI
Membuka mata
-          Spontan
-          Rangsangan verbal
-          Dengan nyeri
-          Tidak ada respon

4
3
2
1
Verbal > 2 tahun
-          Berorientasi
-          Bingung
-          Acuh
-          tidak komfrehensip\
-          Tidak ada respon

5
4
3
2
1
Verbal< 2 tahun
-          Senyum
-          Menangis
-          Menangis yang persisten
-          Lemas, diam
-          Tidak ada respon

5
4
3
2
1
Motorik
-          Spontan
-          Melokalisasi nyeri
-          Menjauh dari nyeri
-          Fleksi terhadap nyeri
-          Ekstensi terhadap nyeri
-          Tidak ada respon

6
5
4
3
2
1

Sumber : Ridwan (2000)

Skor
- 15 : Composmentis
- 12-14   : Somnolen
- 8-11        : Sopor
- 3-7 : koma

KRITERIA TINGKAT KESADARAN

Composmentis yaitu keadaan sadar penuh
Baca Juga: Cara Pemeriksaan Tumbuh Kembang Pada Anak
Somnolen yaitu keadaan mengantuk dan kesadaran akan pulih bila di beri rangsangan, klien dalam keadaan kondisi ini klien masih mudah untuk di bangunkan, dan mampu memberi jawaban secara verbal dan mampu memberi rangsangan nyeri

Sopor yaitu kantuk yang dalam, dalam kedaan ini klien masih dapat di bangunkan akan tetapi dengan rangsangan yang kuat

Koma yaitu tidak ada respon verbal, dalam kondisi ini klien tidak bisa di bangunkan, reflex masih baik da nada gerakan bila ada rangsangna nyeri

KEKUATAN OTOT

0 = Tidak ada konstraksi
1 = terdapat konstraksi tetapi tidak bisa bergeser
2 = hanya ada pergeseran/ad gerakan sendi
3 = dapat melakukan gerakan, tetapi tidak bis amelawan gravitasi
4 = dapat melawan gravitasi dan dapat melawan tahanan pemeriksa dengan kekuatan lemah
5 = dapat melawan tahanan pemeriksa dengan kekuatan penuh
Pencatatan dapat si lakukan pada











TAJAM PENGLIHATAN
Ketajaman penglihatan dapat di uji dengan menggunakan kartu Snelent E 

PEMERIKSAAN PENDENGARAN DAN DIAGNOSIS

RINNE
WEBBER
SCHWABAH
DIAGNOSIS
+
Tidak ada latelisasi
Sama dengan pemeriksa
Norml
-
Lateralidsasi ke telinga sakit
Memanjang
Tidak konduktif
+
Keadaan sehat
Memendek
Tidak sensorik
Sumber : Tamtama (2000) dan Engel (1999)

Ket: 
Tes Rinne
Mendengarkan antara hantaran udara dengan hantaran tulang pendengaran
Tes Webber
Membadingkan antara hantaran tulang kiri dan kanan
Tes Schwabach
Membadingkan antara hantaran tulang pendengaran klien dan pemeriksa

PEMERIKSAAN NERVUS KRANIALIS

NERVUS
JENIS
FUNGSI
I
Olfaktorius
Penciuman/pembau
II
Optikus
Penglihatan
III
Okulomotoris
Pergerakan bola mata, konstraksi dan dilatasi pupil
IV
Troklearis
Otot mata muskulis, obliques eksterna
V
Trigeminus
Pergerakan kepal dan wajah serta mengunyah
VI
Abdusen
Ototo mata rektus lateralis
VII
Fasialis
Otot wajah dan ototo kepala, pengecapan
VIII
Akustikus (vestibularis dan koklearis)
Menjaga keseimbangan tubuh dan pendengaran
IX
Glossofaringeu
Pengecapan, menelan dan gerakan lidah
X
Vagus
Memelihara jantung, pembuluh darah, laring, trakea,bronkus, paru-paru saluran pencernaan dan perkemihan
XI
Aksesories (menyertai nervus vagus menuju sternokleidomastoideus dan otot trapezius)
Gerakan kepala dan bahu
XII
hipoglossus
Otot posisi lidah
Sumber : Pearce (2000) dan tamtama (2000)

PEMERIKSAAN LIDAH DENGAN TES RASA

1. Rasa manis : di ujung lidah
2. Rasa kecut : di tengah-tengah lidah
3. Rasa asin         : di pinggir lidah
4. Rasa pahit : di pangkal lidah

PEMERIKSAAN KESEIMBANGAN
 Tendem Walking
Perintahkan anak untuk berjalan dalam satu garis lurus, tempatkan tumit kaki depan tepat de dapan kaki belakang, dst.

cara-pemeriksaan-neurologis-pada-bayi
Pemeriksaan Dystaksia
Pemeriksaan ini di lakukan dengan cara perintahkan anak untuk menyentuh hidungngnya dengan ujung jari telunjuk(dengan mata terbuka), perhatikan adanya gerakan yang abnormal.


PEMERIKSAAN SISTEM SENSORIK

Rasa nyeri
Untuk pemeriksaan ini dengan cara meminta anak untuk menutup matanya, setelah itu goreskan jarum dari tempat yang kurang peka ke tempat yang lebih peka . hasil di dapat dengan menanyakan pada anak, apakah nyeri hilang, menurun atu meningkat

Rasa suhu
Tempelkan yang berisis air panas (40-50 derajat celcisu) atau air dingin (10-15 derajat celcius) pada kulit. Hasil di catat dengan menayakan apakah rsa suhu hilang, menurun, meningkat, atau semiua rangsangan di rasakan sebagai rasa panas.

Rasa raba ringan
Untuk pemeriksaan ini dapat di lakukan dengan cara melakukan raba permukaan kulit pada lengan dari distal ke priksimal dengan ujung kapas, lau bandingan antara kanan dan kiri, tanyakan kepada anak apakah rasa raba menghilang, menurun atau meningkat atau anak merasakan sensasi yang becampur baur antara suhu, nyeri dsb.

Sumber: Askep anak dan neonatus hal 29-34


Belum ada Komentar untuk "Cara Pemeriksaan Neurologis Pada Bayi"

Posting Komentar

Silahkan berkomentar dengan baik, Salam Perawat Indonesia

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel